Kamis, 10 Oktober 2013

Mix Promotion

Unsur lain dari 4 P adalah promosi. Promosi melibatkan komunikasi informasi untuk membantu orang menemukan produk, dan membantu pemasar menemukan pelanggannya, promosi juga dilakukan untuk menciptakan positioning atau citra produk. Kegiatan promosi tidak berhenti hanya pada memperkenalkan produk kepada konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan dengan upaya mempengaruhi konsumen agar konsumen tersebut menjadi senang dan kemudian membeli produknya.

Istilah marketing mix pertama kali dipopulerkan oleh Neil H.Borden pada tahun 1964 melalui artikelnya yang berjudul The Concept of The Marketing Mix. Adakalanya 4 P ditambah dengan People, Physical evidence danProcess sehingga menjadi 7 P. 


Menurut Gitosudarmo (2000 : 237), Bauran Promosi (Promotion Mix) adalah : “Kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh Perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut”.

Sebuah konsep marketing mix secara sederhana dapat digambarkan seperti sebuah kue yang terdiri dari gula, tepung, dan telur. Bila kita ingin menambah rasa manis maka tinggal menambahkan gula. Demikian dengan strategi bauran pemasaran atau marketing mix bila produsen ingin menaikkan citra merek ke dalam benak konsumen langkah yang dapat dilakukan adalah meningkatkan promosi.

Penetapan strategi bauran pemasaran harus disesuaikan dengan pasar sasarannya. Misal perusahaan melancarkan produk baru pada segmen pasar menengah ke atas maka sebaiknya perusahaan mengembangkan produk khusus dengan harga tinggi, pendistribusian terbatas dan dipromosikan melalui media eksklusif.


Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix/promotion mix) merupakan ramuan sekaligus penerapan lima alat promosi utama perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran. Yang termasuk lima alat promosi itu sendiri adalah :

1.      Penjualan pribadi (Personal Selling)
Presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan, lebih efektif untuk menjaga hubungan pribadi dengan konsumennya. Misalnya seperti salesman mobil. Walaupun transaksi penjualannya telah selesai tetapi bila ada keluhan di kemudian hari maka konsumen akan berhubungan kembali dengan wiraniaga yang bersangkutan.

2.      Promosi penjualan (Sales Promotion)
Seperti promosi BOGOF (buy one get one free) atau beli satu dapat gratis satu. Contoh lainnya seperti pemberian kupon, aksesoris gratis, penawaran dengan harga perkenalan, pertunjukan dan pameran. Pameran bermanfaat memperkenalkan produk baru ke pasar. Dengan pameran konsumen mendapat manfaat berupa harga yang lebih murah, sedangkan bagi produsen adalah pengenalan produk baru atau juga memperbarui citra produk lama.

3.      Hubungan masyarakat (Public Relation)
Membangun hubungan baik dengan public internal/eksternal untuk meningkatkan image baik perusahaan. Kegiatan ini selain dimaksudkan untuk menjaga citra jangka panjang bagi perusahaan juga untuk mendidik publik tentang tujuan sasaran perusahaan, produk baru dan membantu memperkenalkan upaya penjualan. Contoh kegiatan humas antara lain bantuan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, sponsorship tim olah raga dan penyebaran informasi melalui pameran.

4.      Pemasaran langsung (Direct Marketing)
Sistem pemasaran interaktif  yang menggunakan salah satu atau lebih media iklan (catalog, pasang poster di kios-kios, iklan via internet dll) untuk mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan yang langgeng. hubungan langsung dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan yang langgeng. Meliputi telemarketing, catalog, pasang poster di kios-kios, iklan via internet, dll.

5.      Iklan (Advertising)
Iklan digunakan untuk membangun citra serta menyebarluaskan informasi agar mendapat tanggapan dari pasar atau konsumen. Media iklan seperti media cetak (surat kabar, poster, majalah, tabloid), media elektronik (televisi, radio, internet).


Pemilihan Media Promosi
Perusahaan dapat memilih salah satu dari promotion mix sesuai dengan pasar yang akan dimasukinya. Bila perusahaan akan bergerak dalam pasar lokal strategi promosi yang digunakan tentu berbeda bila perusahaan tersebut berbisnis di luar negeri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan multinasional dalam berpromosi, yaitu bahasa, nama dan warna. Misalnya warna ungu di negara Birma diasosiasikan dengan kematian. Di Malaysia warna hijau diasosiasikan dengan penyakit. 

Bagi pemasaran global pemilihan media juga memperhatikan media yang tepat dan efektif untuk digunakan di suatu negara serta segmen pasar karena dapat berbeda berbeda di negara lain. Kita lihat beberapa contoh kasus berikut:

1.      Coca cola adalah perusahaan multinasional yang beroperasi secara global. Dalam beriklan Coca Cola menyesuaikan iklan televisinya sesuai dengan kondisi dan budaya yang belaku di negara yang dituju, tetapi sesuai dengan tema global. Beberapa waktu yang lalu iklan Coca Cola di Indonesia sangat terkenal dengan jargonnya “Always coca cola”.
2.      Penggunaan media juga bervariasi di suatu negara dengan negara lainnya. Negara Norwegia, Belgia, Perancis dan Amerika Serikat melarang iklan rokok dan alkohol ditayangkan di televisi, (kecuali Bir di Amerika Serikat dibolehkan).
3.      Negara Saudi Arabia melarang wanita sebagai bintang iklan. Di India semua bentuk iklan dipungut pajak. Di Itali majalah sangat efektif sebagai media iklan, tetapi sebaliknya di Austria.
4.      Beberapa negara di Eropa memiliki Undang-undang tentang promosi penjualan, seperti discont dan potongan harga.


Berikut ini adalah beberapa contoh kasus promotion mix yang dilakukan oleh perusahan dalam upaya untuk meningkatkan penjualannya.

PT. Sampoerna Tbk. dengan produk Rokok Jie Sam Soe (Kretek/Filter)

Perusahaan melakukan promotion mix dengan memasang iklan (Advertising) di beberapa suarat kabar, majalah, radio, dan televisi. Sementara itu pada kesempatan lain, perusahan juga melakukan usaha promosi penjualan (Sales Promotion) dalam kegiatan pameran dengan membagikan rokok kepada pengunjung atau memberikan bingkisan kepada para pengunjung . Upaya meningkatkan penjualan dalam bentuk Hubungan masyarakat (Public Relations), perusahaan ini menjadi sponsor dalam bidang pendidikan dengan memberikan bantuan bea siswa, dan menjadi sponsor beberapa kegiatan cabang olah raga, seperti ; Liga sepak bola “Copa Indonesia”, atau kegiatan musik Jazz. Pada saat yang sama juga sering pihak perusahaan melakukan penjualan langsung (Personal Selling) di tempat kegiatan yang disponsorinya yang terkadang dilakukan dengan memberikan souvenir kepada para pembeli. Pihak perusahaan juga melakukan upaya direct marketing dengan memasang poster di beberapa agen, dan kios rokok atau dengan membuatkan tempat menjajakan bagi pedangan asongan dengan tulisan dan logo perusahaan.


PT. Unilever dengan Produk Sabun Lifebouy
PT Unilever berusaha meningkatkan penjualannya pada produk sabun Lifebouy dengan memasang iklan di beberapa stasion televisi, surat kabar, majalah, radio, dan pemasangan billboard, selain itu pihak Unilever juga memberikan hadiah langsung berupa uang yang diselipkan didalam produk sabun Lifebouy untuk kemasan tertentu. Upaya dibidang PR, pihak Unilever mengadakan bhakti sosial pada kegiatan gerakan cuci tangan di beberapa sekolah dasar dengan membangun tempat-tempat cuci tangan dan penyediaan.



Jadi, dapat disimpulkan bahwa Promotional Mix adalah  program komunikasi permasaran sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya untuk sebuah produk atau brand.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar