Kamis, 03 Oktober 2013

Positioning

Apa dan bagaimana positioning produk itu?  

Pengertian Positioning  
Positioning produk adalah cara pandang konsumen terhadap produk tersebut pada atribut yang palinng penting, yang pada akhirnya akan menghasilkan citra positif atau citra negative dari konsumen terhadap suatu produk.

Sedangkan menurut Titik Nurbiyati dan Mahmud M dalam buku manajemen pemasaran kontemporer (2005:113) penetapan posisi produk (positioning) adalah penetapan arti produk dalam pikiran konsumen menurut cirri atau arti pentingnya berdasarkan pembandingan dengan produk pesaing.

Penetapan posisi produk dipandang sebagai salah satu elemen yang amat penting dalam strategi pemasaran perusahaan, karena mengarahkan seluruh bauran pemasaran perusahaan. Laporan penetapan posisi yang tepat dan jelas perupakan penentu arah aktifitas promosi.

Dalam melaksanakan positioning produk, bisa ditetapkan melalui salah satu dari empat pendekatan sebagai berikut:
1)      Ciri produk
2)      Harga dan kualitas
3)       Penggunaan
4)      Pengguna produk

Secara umum tugas positioning terdiri dari tiga tahap yaitu:
1)      Mengidentifikasikan sejumlah kemungkinan keunggulan bersaing untuk membangun posisi
2)      Memilih keunggulan bersaing yang tepat.
3)      Mengkomunilasikan secara efektif dan mendeliverikan posisi yang terpilih kepasar.

Pertanyataan positioning berupa kata-kata yang diolah dalam bentuk rangkaian kalimat menarik yang disampaikan dengan manis. Kata-kata itu adalah atribut yang menunjukkan segi-segi keunggulan suatu produk atau perusahaan terhadap para pesaingnya. Semua kata-kata harus dirancang berdasarkan informasi pasar. Pernyataan yang dihasilkan harus cukup singkat, mudah diulang-ulang dalam iklan atau dalam bentuk-bentuk promosi lainnya, dan harus memiliki dampak yang kuat terhadap pasar sasaran. Pernyataan positioning yang baik dan efektif harus mengandung dua unsur yaitu klaim yang unik dan bukti-bukti yang mendukung.
             Dalam menyusun suatu pernyataan positioning, pengelola pemasaran harus mengetahui bagaimana audience membedakan produk bersangkutan terhadap produk saingan lainnya. Myers (1966) membedakan struktur persaingan ke dalam tiga tingkat yaitu, superioritas, diferensiasi dan paritas.
1)      Superioritas
Suatu struktur  persaingan yang dialami perusahaan atau produk yang unggul di berbagai bidang terhadap para pesaingnya. Superioritas adalah keadaan yang sangat ideal, namun biasanya sangat sulit dicapai. Misalnya produk yang kuat, hebat dan lebih segala-galanya membutuhkan biaya yang sangat besar untuk memproduksinya. Misalnya televisi berita internasional Fox News yang menyusun pernyataan positioning “We Report You Decide” sebagai upaya mengalahkan superioritas televisi CNN sebagai televisi berita.
2)      Diferensiasi
Keadaan yang sedikit berbeda dengan superioritas. Di sini perusahaan bertindak lebih rasional yaitu tidak ingin unggul dalam segala hal, tetapi membatasinya pada satu atau beberapa segi saja yang superior terhadap pesaing-pesaingnya. Misalnya suatu bank unggul dalam pelayanan kepada nasabah, suatu stasiun penyiaran unggul dalam program berita atau musik, suatu kendaraan mobil unggul dalam hal jaminan keselamatan dll.
3)      Program Paritas
Di sini perusahaan dan produknya sama sekali tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya. Audience tidak dapat membedakan mana yang lebih baik antara produk yang dihasilkan perusahaan A dengan perusahaan lainnya. Positioning menjadi lebih sulit dalam kasus ketiga ini. Oleh karena itu biasanya diciptakan pembela khayalan dengan menanamkan citra merek, mengasosiasikan dengan tokoh-tokoh, humor, kartun, dan sebagainya. Misalnya pernyataan positioning ; RCTI Oke, SCTV Ngetop, merupakan contoh untuk kasus  ini. Suatu perusahaan atau suatu produk menjadi kelihatan berbeda karena konsumen menganggapnya berbeda, bukan karena barang itu sendiri berbeda.


Proses Postioning  
Pada umumnya, proses postioning produk melibatkan :
1.      Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan.
2.      Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar.
3.      Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk pesaing.
4.      Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk.
5.      Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing.
6.      Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam melakukan marketing mix.
7.      Menguji ketepatan antara daya saing produk kita dengan produk pesaing, posisi produk kita dalam persaingan dan posisi vektor idela dalam marketing mix

Kesalahan Membangun Positioning  
Pada umumnya, perusahaan harus menghindari empat kesalahan utama dalam pemosisian:
1.      Pemosisian yang terlalu sempit (under positioning)
Beberapa perusahan menemukan bahwa para pembeli mempunyai pemahamanyang kabur terhadap merek perusahaan karena produsen kurang tepat dalam menonjolkan keunggulan produk. Contohnya saja seperti strategi yang dijalankan restoran cepat saji CFC “Bukan Cuma Ayam” yang ternyata kurang berhasil menarik minat konsumen, karena dalam benak konsumen yang tertanam kuat adalah brand KFC yang gerainya telah tersebar di berbagai belahan dunia.
2.      Pemosisian yang terlalu luas (over positioning)
Pembeli mungkin mempunyai anggapan yang terlalu sempit tentang merek, contohnya : konsumen mungkin berpikir bahwa baju bermerek Rusty harganyamencapai Rp 150.000,- per potongnya, namun dalam kenyataannya harga baju merek Rusty hanya mencapai Rp 75.000,- saja.
3.      Pemosisian yang membingungkan (convuset positioning)
Membuat pelanggan bingung dengan citra brand yang terlalu banyak klaim ataupun adanya perubahan brand produk yang terlalu sering. Contohnya saja seperti strategi pemasaran produk keripik pedas maicih yang sekarang ini pecah menjadi dua kubu dan sama-sama mengusung nama maicih namun menggunakan gambar atau logo yang berbeda. Strategi seperti ini ternyata kurang efektif, karena hanya akan membuat pelanggan bingung dan lambat laun kepercayaan mereka bisa menurun.
4.      Penentuan posisi yang meragukan (doubtful positioning)
Dalam kasus ini konsumen sulit untuk mempercayai klaim sebuah brand, kaitannya dengan fitur suatu produk, harga atau manufakturnya. Contohnya saja seperti strategi pemasaran sebuah perusahaan yang mengklaim produknya memiliki kualitas paling bagus, biasanya malah diragukan para konsumen karena mereka takut hanya termakan promosi.

Strategi Positioning  
Didalam mencari strategi pemosisian sedikitnya ada tujuh strategi pemosisian,yang dapat dilakukan leh produsen dalam hal mensukseskan pemasaran produk yangdihasilkannya.
Adapun ketujuh strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pemosisian berdasarkan atribut (attribute positioning)
Pemposisian ini dilakukan produsen berdasarkan komposisi atau bahan –  bahan yang terkandung didalam produk yang dihasilkan oleh si produsen tersebut.Contohnya: Shampoo Dove dan Samphoo Zinc ,Dove mengandung Repairing Serum sedangkan Zinc mengandung ZPT-o complex.
2.      Pemosisian berdasarkan manfaat (benefit positioning)
Pemposisian ini dilakukan berdasarkan manfaat yang dihadirkan oleh Produk yang dihasilkan oleh produsen.Contohnya: antara susu Slimmingsut dengan susu L-Men, Slimmingsut untuk merampingkan tubuh wanita sedangkan L –Men untuk membentuk tubuh pria
3.      Pemosisian berdasarkan penggunaan (use-application positioning)
Pemposisian ini berdasarkan penggunaan suatu produk.Contohnya adalah antara motor Yamaha dengan motor Honda,Yamaha diperuntukan bagi yang senag dengan kecepatan,sedangkan honda dengan keiritannya.
4.      Pemosisian berdasarkan pemakai ( user positioning)
Pemposisian ini berdasarkan dengan sasaran siapa yang akanmemakainya.Contohnya antara skuter matik Yamaha Mio dengan Honda Beat, Miomenawarkan bagi kaum muda yang pecinta kecepatan sedangkan Beat menawarkankepada kaum muda yang energik ,dan gaul.
5.      Pemosisian berdasarkan pesaing ( competitor positioning)
Pemposisian ini dilakukan berdasarkan produk yang dihadirkan olehkompetitor,apakah produk ingin diposisikan sama dengan kompetitor ataupunsebaliknya.
6.      Pemosisian berdasarkan kategori produk
Pemposisian ini dilakukan berdasarkan katagori produk yang dihasilkan olehsang produsen.Katagori produk ini dapat berdasarkan kualitas yang dihadirkan ,hargayang ditawarkan maupun ,kelas konsumen yang akan menggunakanya
7.      Pemosisian berdasarkan mutu atau harga produk (product categorypositioning)
Pemposisian ini berdasarkan harga atau mutu nyang ditawarkan oleh produsen,prousen dapat memposikan produknya dengan harga murah,harga inggi,mutu yang tinggi ,sedang atau rendah.Contohnya:Produsen Blackberry dan Nexian,produsen Black Barry menawarkan produknya dengan harga tinggi ,mutu danteknologi tinggi dan dengan pratise yang tinggi pula, namun produsen Nexianmenawarkan produk dengan harga rendah,mutu sedang dan teknologi juga cukup bersaing.

Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Dari definisi diatas terkandung pengertian bahwa positioning berorientasi pada pikiran atau persepsi konsumen. Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.

Kesimpulan  
Positioning merupakan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Positioning juga merupakan cara sebuah perusahaan untuk menarik hati pelanggan dan dapat mengambil tahta tertinggi di benak pelanggan. Bukan hal yang aneh jika sebuah perusahaan terus memberikan janji kepada pelanggan untuk menjadi perusahaan yang terbaik, memberikan promosi-promosi, dan mengembangkan jasanya, karena ini adalah sebagian cara yang dilakukan perusahaan untuk menjadi yang nomor 1 ada di benak pelanggan dan dengan cara inilah, perusahaan dapat membangun image di mata pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki suatu karakter yang kuat dan menjadi nilai plus dibanding produk pesaing.

Sumber  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar