Unsur lain dari 4 P adalah
promosi. Promosi melibatkan komunikasi informasi untuk membantu orang menemukan
produk, dan membantu pemasar menemukan pelanggannya, promosi juga dilakukan
untuk menciptakan positioning atau citra produk. Kegiatan promosi tidak berhenti
hanya pada memperkenalkan produk kepada konsumen saja, akan tetapi harus
dilanjutkan dengan upaya mempengaruhi konsumen agar konsumen tersebut menjadi
senang dan kemudian membeli produknya.
Istilah marketing
mix pertama kali dipopulerkan oleh Neil H.Borden pada tahun 1964 melalui
artikelnya yang berjudul The Concept of The Marketing Mix. Adakalanya 4 P
ditambah dengan People, Physical evidence danProcess sehingga
menjadi 7 P.
Menurut Gitosudarmo (2000
: 237), Bauran Promosi (Promotion Mix) adalah : “Kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang
ditawarkan oleh Perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang
lalu membeli produk tersebut”.
Sebuah konsep marketing mix secara sederhana dapat digambarkan
seperti sebuah kue yang terdiri dari gula, tepung, dan telur. Bila kita ingin
menambah rasa manis maka tinggal menambahkan gula. Demikian dengan strategi
bauran pemasaran atau marketing mix bila produsen ingin menaikkan
citra merek ke dalam benak konsumen langkah yang dapat dilakukan adalah
meningkatkan promosi.
Penetapan strategi bauran pemasaran harus disesuaikan dengan pasar sasarannya.
Misal perusahaan melancarkan produk baru pada segmen pasar menengah ke atas
maka sebaiknya perusahaan mengembangkan produk khusus dengan harga tinggi,
pendistribusian terbatas dan dipromosikan melalui media eksklusif.
Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix/promotion
mix) merupakan ramuan sekaligus penerapan lima alat promosi utama perusahaan
untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran. Yang
termasuk lima
alat promosi itu sendiri adalah :
1.
Penjualan pribadi
(Personal Selling)
Presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah
perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun
hubungan dengan pelanggan, lebih efektif untuk menjaga hubungan pribadi dengan
konsumennya. Misalnya seperti salesman mobil. Walaupun transaksi penjualannya
telah selesai tetapi bila ada keluhan di kemudian hari maka konsumen akan
berhubungan kembali dengan wiraniaga yang bersangkutan.
2.
Promosi
penjualan (Sales Promotion)
Seperti promosi BOGOF (buy one get one free) atau
beli satu dapat gratis satu. Contoh lainnya seperti pemberian kupon, aksesoris
gratis, penawaran dengan harga perkenalan, pertunjukan dan pameran. Pameran
bermanfaat memperkenalkan produk baru ke pasar. Dengan pameran konsumen
mendapat manfaat berupa harga yang lebih murah, sedangkan bagi produsen adalah
pengenalan produk baru atau juga memperbarui citra produk lama.
3.
Hubungan
masyarakat (Public Relation)
Membangun hubungan baik dengan public
internal/eksternal untuk meningkatkan image baik perusahaan. Kegiatan ini
selain dimaksudkan untuk menjaga citra jangka panjang bagi perusahaan juga
untuk mendidik publik tentang tujuan sasaran perusahaan, produk baru dan
membantu memperkenalkan upaya penjualan. Contoh kegiatan humas antara lain
bantuan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, sponsorship tim olah raga dan
penyebaran informasi melalui pameran.
4.
Pemasaran
langsung (Direct Marketing)
Sistem pemasaran interaktif yang menggunakan salah satu atau lebih media
iklan (catalog, pasang poster di kios-kios, iklan via internet dll) untuk
mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan
pelanggan yang langgeng. hubungan langsung dengan pelanggan yang ditargetkan
secara tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk
menciptakan hubungan baik dengan pelanggan yang langgeng. Meliputi
telemarketing, catalog, pasang poster di kios-kios, iklan via internet, dll.
5.
Iklan
(Advertising)
Iklan digunakan untuk membangun citra serta
menyebarluaskan informasi agar mendapat tanggapan dari pasar atau konsumen.
Media iklan seperti media cetak (surat
kabar, poster, majalah, tabloid), media elektronik (televisi, radio, internet).
Pemilihan Media Promosi
Perusahaan dapat memilih salah satu dari promotion mix sesuai dengan
pasar yang akan dimasukinya. Bila perusahaan akan bergerak dalam pasar lokal
strategi promosi yang digunakan tentu berbeda bila perusahaan tersebut berbisnis
di luar negeri. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan multinasional dalam
berpromosi, yaitu bahasa, nama dan warna. Misalnya warna ungu di negara Birma
diasosiasikan dengan kematian. Di Malaysia warna hijau diasosiasikan dengan
penyakit.
Bagi pemasaran global pemilihan media juga memperhatikan media yang tepat dan
efektif untuk digunakan di suatu negara serta segmen pasar
karena dapat berbeda berbeda di negara lain. Kita lihat beberapa contoh
kasus berikut:
1.
Coca cola adalah perusahaan multinasional yang beroperasi
secara global. Dalam beriklan Coca
Cola menyesuaikan iklan televisinya sesuai dengan kondisi dan budaya yang
belaku di negara yang dituju, tetapi sesuai dengan tema global. Beberapa waktu
yang lalu iklan Coca Cola di Indonesia sangat terkenal dengan jargonnya “Always coca cola”.
2.
Penggunaan media juga bervariasi di suatu negara dengan
negara lainnya. Negara Norwegia, Belgia, Perancis dan Amerika Serikat melarang
iklan rokok dan alkohol ditayangkan di televisi, (kecuali Bir di Amerika
Serikat dibolehkan).
3.
Negara Saudi Arabia
melarang wanita sebagai bintang iklan. Di India semua bentuk iklan dipungut
pajak. Di Itali majalah sangat efektif sebagai media iklan, tetapi sebaliknya
di Austria .
4.
Beberapa
negara di Eropa memiliki Undang-undang tentang promosi penjualan, seperti
discont dan potongan harga.
Berikut ini adalah
beberapa contoh kasus promotion mix yang dilakukan oleh perusahan dalam upaya
untuk meningkatkan penjualannya.
PT. Sampoerna Tbk. dengan
produk Rokok Jie Sam Soe (Kretek/Filter)
Perusahaan melakukan
promotion mix dengan memasang iklan (Advertising) di beberapa suarat kabar,
majalah, radio, dan televisi. Sementara itu pada kesempatan lain, perusahan
juga melakukan usaha promosi penjualan (Sales Promotion) dalam kegiatan pameran
dengan membagikan rokok kepada pengunjung atau memberikan bingkisan kepada para
pengunjung . Upaya meningkatkan penjualan dalam bentuk Hubungan masyarakat
(Public Relations), perusahaan ini menjadi sponsor dalam bidang pendidikan
dengan memberikan bantuan bea siswa, dan menjadi sponsor beberapa kegiatan
cabang olah raga, seperti ; Liga sepak bola “Copa Indonesia ”, atau kegiatan musik
Jazz. Pada saat yang sama juga sering pihak perusahaan melakukan penjualan
langsung (Personal Selling) di tempat kegiatan yang disponsorinya yang
terkadang dilakukan dengan memberikan souvenir kepada para pembeli. Pihak
perusahaan juga melakukan upaya direct marketing dengan memasang poster di
beberapa agen, dan kios rokok atau dengan membuatkan tempat menjajaka n bagi
pedangan asongan dengan tulisan dan logo perusahaan.
PT. Unilever dengan Produk
Sabun Lifebouy
PT Unilever berusaha
meningkatkan penjualannya pada produk sabun Lifebouy dengan memasang iklan di
beberapa stasion televisi, surat kabar, majalah, radio, dan pemasangan
billboard, selain itu pihak Unilever juga memberikan hadiah langsung berupa
uang yang diselipkan didalam produk sabun Lifebouy untuk kemasan tertentu.
Upaya dibidang PR, pihak Unilever mengadakan bhakti sosial pada kegiatan
gerakan cuci tangan di beberapa sekolah dasar dengan membangun tempat-tempat
cuci tangan dan penyediaan.
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa Promotional Mix adalah program komunikasi permasaran sebuah
perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan
hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan
dan pemasarannya untuk sebuah produk atau brand.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar